Dia berjalan gontai, langkah kakinya tak beraturan, seolah tak hendak lagi berjalan
Tapi dia harus terus melangkah, karena tempat yang ditujunya belum lagi terlihat
Dalam hati dia merintih, berapa banyak langkah lagi yang harus dibuatnya agar sampai pada tempat dimana dia akan bertemu dengan seseorang yang sangat dirindukannya
Sembari berjalan, sesekali di tersenyum ketika melihat burung gagak yang sedang mencari makan di rerumputan
Seolah membayangkan betapa mudahnya jika di menjadi seperti burung gagak itu
Tak perlu menyakiti kaki, cukup kepakkan sayap dan dia akan tiba di tempat yang diinginkannya
Ah, kenapa selalu mengeluh dan mengeluh
Gagak itu tak akan mersakan penat di kaki, tapi sama saja karena sayapnya akan lelah juga
Bahkan bisa patah jika dia tidak hati-hati sewaktu terbang melanglang di udara
Sudahlah, tak perlu menjadi gagak atau apapun
Dia bersyukur masih punya sepasang kaki yang walaupun tak lagi terbilang kuat tapi masih mampu menjelajahi indahnya bumi ini
Di suatu kelokan, dia berhenti sejenak karena melihat seorang anak yang tengah menangis
Anak itu menangis karena sang ibu berjalan terlalu cepat di depannya
Kemudian ibu itu berbalik dan menggendongnya, tanpa perlu berkata apa-apa, dan berhentilah tangisan sang anak berganti dengan senyuman
Dia tertegun dan kembali teringat suatu ketika saat keluarganya masih berkumpul
Masa indah itu, kini berlalu seiring waktu
Tapi dia tetap menjadi seseorang yang bahagia dengan kondisinya saat ini
Dia tahu dimanapun keluarganya berada saat ini, tetap akan ada cinta dan kasih sayang diantara mereka
Tak terasa, dia pun sampai di tempat tujuannya
Tanah merah yang belum lagi kering, masih dikelilingi beberapa orang yang sesenggukan dan saling berpelukan
Satu per satu ditatapnya, seakan dia tak hendak pergi dari mereka
Tapi pun percuma tetap berada disana, karena mereka pun tak bisa melihat kehadirannya
Senyum terakhir untuk keluarga yang sangat dicintainya
Dia berharap suatu saat akan dapat bersama kembali, dan melanjutkan hidup bahagia di tempat yang kekal abadi selamanya
poetic bgt bu...
ReplyDeletelagi ajar nulis sik rodo poetic mba..xixi..
ReplyDeletemenyentuh, sis... bahasanya sederhana tapi dalam...
ReplyDeletemakasih dah mampir dan leave a comment sis, salam kenal ya..
ReplyDelete