April 23, 2010

Dia

Dia berjalan gontai, langkah kakinya tak beraturan, seolah tak hendak lagi berjalan

Tapi dia harus terus melangkah, karena tempat yang ditujunya belum lagi terlihat

Dalam hati dia merintih, berapa banyak langkah lagi yang harus dibuatnya agar sampai pada tempat dimana dia akan bertemu dengan seseorang yang sangat dirindukannya

Sembari berjalan, sesekali di tersenyum ketika melihat burung gagak yang sedang mencari makan di rerumputan

Seolah membayangkan betapa mudahnya jika di menjadi seperti burung gagak itu

Tak perlu menyakiti kaki, cukup kepakkan sayap dan dia akan tiba di tempat yang diinginkannya

Ah, kenapa selalu mengeluh dan mengeluh

Gagak itu tak akan mersakan penat di kaki, tapi sama saja karena sayapnya akan lelah juga

Bahkan bisa patah jika dia tidak hati-hati sewaktu terbang melanglang di udara

Sudahlah, tak perlu menjadi gagak atau apapun

Dia bersyukur masih punya sepasang kaki yang walaupun tak lagi terbilang kuat tapi masih mampu menjelajahi indahnya bumi ini

Di suatu kelokan, dia berhenti sejenak karena melihat seorang anak yang tengah menangis

Anak itu menangis karena sang ibu berjalan terlalu cepat di depannya

Kemudian ibu itu berbalik dan menggendongnya, tanpa perlu berkata apa-apa, dan berhentilah tangisan sang anak berganti dengan senyuman

Dia tertegun dan kembali teringat suatu ketika saat keluarganya masih berkumpul

Masa indah itu, kini berlalu seiring waktu

Tapi dia tetap menjadi seseorang yang bahagia dengan kondisinya saat ini

Dia tahu dimanapun keluarganya berada saat ini, tetap akan ada cinta dan kasih sayang diantara mereka

Tak terasa, dia pun sampai di tempat tujuannya

Tanah merah yang belum lagi kering, masih dikelilingi beberapa orang yang sesenggukan dan saling berpelukan

Satu per satu ditatapnya, seakan dia tak hendak pergi dari mereka

Tapi pun percuma tetap berada disana, karena mereka pun tak bisa melihat kehadirannya

Senyum terakhir untuk keluarga yang sangat dicintainya

Dia berharap suatu saat akan dapat bersama kembali, dan melanjutkan hidup bahagia di tempat yang kekal abadi selamanya

4 comments:

  1. lagi ajar nulis sik rodo poetic mba..xixi..

    ReplyDelete
  2. menyentuh, sis... bahasanya sederhana tapi dalam...

    ReplyDelete
  3. makasih dah mampir dan leave a comment sis, salam kenal ya..

    ReplyDelete