January 03, 2013

Turkey Trip: berangkaaaat!

“Sudah sampai dimana?”, tanyaku pada Ayu melalui telepon genggam.
“Aku sudah ada di dalam stasiun kereta mbak”, diapun menjawab pertanyaanku.
“Oke, aku susul ke dalam ya!”, kataku seraya menutup percakapan itu.

Pagi itu sudah banyak orang berlalu lalang di stasiun kereta, akupun ikut masuk seraya mataku mencari-cari dimana keberadaan Ayu. Kami akan naik kereta menuju Kota Bologna di Italia dengan jadwal keberangkatan pukul 07.00 dan itu artinya masih ada sekitar 30 menit untuk membeli sarapan di satu-satunya toko roti (backerei) yang ada di dalam stasiun kereta. Aku seperti biasa membeli roti kegemaranku yaitu Kässetangerl dan segelas kopi decaf atau tanpa kafein. Setelah itu langsung kutemui Ayu dan kami segera menuju ke platform keberangkatan. Ternyata kereta yang akan kami tumpangi sudah datang. Rute kereta ini dari Innsbruck menuju Kota Lienz in Osttirol, tapi kami harus turun di stasiun Brennero untuk berganti kereta.

Tak langsung berganti kereta sebenarnya karena kami harus menunggu satu jam hingga kereta berikutnya datang membawa kami ke stasiun selanjutnya. Memang perjalanan pagi ini sedikit tidak praktis karena untuk sampai ke kota Bologna kami harus berganti kereta 3 kali yaitu di stasiun Brennero, Bolzano dan Verona. Apa daya, karena musim liburan makanya kereta yang langsung sudah habis dipesan dari jauh-jauh hari. Beruntung untuk pulangnya nanti kami bisa dapat kereta Bologna-Innsbruck tanpa harus berganti. Perjalanan Innsbruck-Bologna memerlukan waktu maksimal 5 jam dalam kondisi normal, maksudnya jika tidak ada penundaan atau kerusakan kereta.

Ruang tunggu stasiun Brenner
Koper dan ransel
Chiusa, salah satu stasiun antara Brenner dan Bolzano 
Kenapa kami memilih Bologna? Karena dari sini ada penerbangan langsung ke Kota Istanbul dan pada waktu itu kami mendapatkan penawaran yang menggiurkan. Memang bisa saja kami terbang dari kota Munich atau Vienna akan tetapi setelah dipertimbangkan, Bologna menjadi pilihan utama. Lagipula kami berdua belum pernah mengunjungi kota yang satu ini.

Sampai di Bologna sekitar pukul 12.51 siang itu dan satu pertanyaan langsung terlontar dari mulutku: “Mau makan siang dimana kita?”. Ya, karena perut sudah sangat lapar, demikian juga dengan Ayu. Akhirnya dengan menyeret koper kami berjalan menjauhi stasiun kereta, menyusuri lorong jalanan di Via Indipendenza. Ini adalah salah satu jalan yang cukup terkenal di Bologna, yang menghubungkan stasiun kereta dengan pusat kota yaitu Piazza Maggiore. Panjangnya mungkin ada sekitar 1,5 km dan merupakan satu garis lurus. Jalan ini merupakan pusat pertokoan utama di kota Bologna dimana banyak dijual bermacam ragam kebutuhan sehari-hari, juga terdapat deretan restaurant dan cafe.

Via Indipendenza (Via dalam bahasa italia berarti jalan)
Kami berlabuh di salah satu restoran kecil yang menjual berbagai macam jus segar dan juga makan siang ringan seperti sandwich dan roti isi. Pesananku waktu itu adalah jus campuran sayur dan buah serta seafood wrap. Karena lapar kamipun makan dengan lahap, lagipula makanannya memang enak.

Menu yang disajikan di restoran
Ini dia seafood wrap-nya
Jus buah campur sayur, segaar
Selesai makan kami berjalan menyusuri bagian timur Via Indipendenza, berjalan memutar kembali ke stasiun kereta. Ternyata di dekat tempat tersebut ada pasar yang menjual berbagai macam kebutuhan seperti pakaian, sandal/sepatu, aksesoris wanita dan lain sebagainya. Karena hari itu adalah hari Minggu maka banyak juga orang-orang yang datang ke pasar ini untuk berbelanja. Mendekati stasiun kereta kami menemukan salah satu bangunan semacam pintu gerbang, yang ternyata memang pada zaman dahulu digunakan sebagai pintu masuk ke Kota Bologna. Total ada 12 pintu gerbang semacam ini di Bologna, yang merupakan akses masuk ke kota dari berbagai penjuru. Namun pada saat sekarang tidak lagi digunakan karena sistem tata kota yang lebih terbuka.

Salah satu dari 12 gerbang masuk kota Bologna
Untuk mencapai bandara Bologna, kami harus naik Aerobus yang rutenya dari depan stasiun kereta (Bologna Centrale) langsung sampai ke bandara, menempuh sekitar 20 menit. Tiket bisa dibeli di atas bus pada sang sopir atau bisa juga dibeli di tempat penjualan tiket ATT yang berada di sebelah kanan pintu keluar stasiun. Harganya sama saja yaitu 6 Euro (setara dengan 78.000 IDR). Perjalanan dari stasiun kereta ke bandara kali ini sangat berkesan buatku karena berkesempatan melihat matahari terbenam yang paling indah yang pernah aku saksikan, dari atas bis. Sayangnya kameraku tak sempat mengabadikan saat berharga ini. Tapi tak mengapa, ingatan itu akan selalu membekas di hati.

Aerobus, rute antara stasiun kereta dan bandara
Nah dari bandara Bologna inilah kami akan melanjutkan perjalanan menuju Istanbul, Turki. Tidak hanya ke Kota Istanbul saja akan tetapi ke beberapa tujuan lain seperti Goreme (Kapadokya) dan Pamukkale. Tunggu cerita perjalanan selanjutnya ya. Adiooss :)




No comments:

Post a Comment