Hari Minggu lalu kami bertiga (saya dan dua orang teman) bersepeda menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer untuk mengunjungi rumah salah seorang teman kami yang lain. Perjalanan dimulai dengan terlebih dulu mengecek kondisi sepeda, serta menambahkan angin pada ban yang sudah mulai berkurang tekanannya. Kami berangkat pukul sepuluh pagi itu, langit begitu biru dengan sedikit panas yang menyilaukan mata. Kacamata hitam merupaka pilihan teman perjalanan yang sangat membantu mengurangi tingkat kesilauan ini. Rute yang kami pilih adalah jalan khusus untuk sepeda di sepanjang sungai Inn. Sungai ini membelah kota Innsbruck menjadi dua bagian utama yaitu bagian utara dan selatan. Lebih mudah tentunya jika kita menyusuri jalan di pinggir sungai ini, karena kemungkinan tersesat sangatlah kecil. Berbeda dengan jika kita harus melewati daerah perkotaan dengan banyak tikungan, perempatan, pertigaan dan juga nama-nama jalan yang kadang membingungkan.
Kami bersepeda dengan kecepatan sedang, sambil sesekali bercanda tawa di sepanjang perjalanan. Jalan ini termasuk ramai karena kami sering berpapasan dengan sepeda-sepeda lain. Ada yang bersepeda seorang diri, namun ada juga yang dalam rombongan seperti yang kami lakukan. Umumnya yang dalam rombongan adalah klub penggemar sepeda, atau kelurga kecil yang bersepeda bersama. Klub bersepeda sangat mudah dibedakan dari perlengkapan mereka. Mulai dari jenis sepedanya, pakaian khusus, helm pelindung kepala, tas ransel kecil, dan bahkan sepatu. Biasanya mereka ini menempuh jarak yang lebih jauh, bisa antar kota bahkan antar negara.
Ditengah
perjalanan, kami berhenti sejenak di salah satu tempat yang memang khusus
disediakan sebagai tempat istirahat bagi para pesepeda yang melintas. Ada
tempat parkir sepeda, ada kursi dan meja kayu dan juga keran air minum.
Pemandangan di titik ini sangatlah bagus, karenanya kami pun tak hanya duduk
beristirahat akan tetapi juga mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan.
Puas berfoto ria, kami lanjutkan perjalanan menuju desa Völs di tepian barat
kota Innsbruck, dimana teman kami tinggal.
Pit (sepeda) stop |
Tempat singgah pesepeda |
Setelah
melihat-lihat selama beberapa waktu, kami melanjutkan perjalanan. Tak lama
kamipun sampai dirumah teman kami. Rumahnya merupakan satu kompleks apartemen
atau kalau di Indonesia biasa disebut rumah susun. Akan tetapi rumah susun
disini jauh berbeda. Bangunannya yang tidak terlalu tinggi, hanya lima lantai
saja, dan juga kebersihannya yang terjaga.
Di tepian Sungai |
Bandara Innsbruck di kejauhan |
Melewati lahan pertanian
Foto: koleksi pribadi
|
innsbruck is a nice & quiet place, i was there 11 year ago.....http://bikeseason.blogspot.com
ReplyDeleteYes, indeed, i am in love with this city :)
Delete