July 10, 2012

Kring-kring gowes gowes


Hari Minggu lalu kami bertiga (saya dan dua orang teman) bersepeda menempuh perjalanan sekitar 15 kilometer untuk mengunjungi rumah salah seorang teman kami yang lain. Perjalanan dimulai dengan terlebih dulu mengecek kondisi sepeda, serta menambahkan angin pada ban yang sudah mulai berkurang tekanannya. Kami berangkat pukul sepuluh pagi itu, langit begitu biru dengan sedikit panas yang menyilaukan mata. Kacamata hitam merupaka pilihan teman perjalanan yang sangat membantu mengurangi tingkat kesilauan ini. Rute yang kami pilih adalah jalan khusus untuk sepeda di sepanjang sungai Inn. Sungai ini membelah kota Innsbruck menjadi dua bagian utama yaitu bagian utara dan selatan. Lebih mudah tentunya jika kita menyusuri jalan di pinggir sungai ini, karena kemungkinan tersesat sangatlah kecil. Berbeda dengan jika kita harus melewati daerah perkotaan dengan banyak tikungan, perempatan, pertigaan dan juga nama-nama jalan yang kadang membingungkan.


Kami bersepeda dengan kecepatan sedang, sambil sesekali bercanda tawa di sepanjang perjalanan. Jalan ini termasuk ramai karena kami sering berpapasan dengan sepeda-sepeda lain. Ada yang bersepeda seorang diri, namun ada juga yang dalam rombongan seperti yang kami lakukan. Umumnya yang dalam rombongan adalah klub penggemar sepeda, atau kelurga kecil yang bersepeda bersama. Klub bersepeda sangat mudah dibedakan dari perlengkapan mereka. Mulai dari jenis sepedanya, pakaian khusus, helm pelindung kepala, tas ransel kecil, dan bahkan sepatu. Biasanya mereka ini menempuh jarak yang lebih jauh, bisa antar kota bahkan antar negara.

Ditengah perjalanan, kami berhenti sejenak di salah satu tempat yang memang khusus disediakan sebagai tempat istirahat bagi para pesepeda yang melintas. Ada tempat parkir sepeda, ada kursi dan meja kayu dan juga keran air minum. Pemandangan di titik ini sangatlah bagus, karenanya kami pun tak hanya duduk beristirahat akan tetapi juga mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan. Puas berfoto ria, kami lanjutkan perjalanan menuju desa Völs di tepian barat kota Innsbruck, dimana teman kami tinggal.

Pit (sepeda) stop

Tempat singgah pesepeda
Setelah sampai di perbatasan Völs, kami memutuskan untuk singgah sejenak di Flöhmarkt atau pasar loak terbesar di kota Innsbruck. Pasar loak ini digelar setiap hari minggu mulai pukul 09.00 sampai 13.00 siang harinya. Lokasi pasar ini sebenarnya adalah tempat parkir pusat perbelanjaan bernama Cyta. Nah karena pusat perbelanjaan ini tutup di hari minggu, maka area parkir dimanfaatkan sebagai pasar. Ada ratusan pedagang dadakan yang menggelar dagangan mereka setiap minggunya dengan berbagai jenis barang yang dijual. Ada barang baru, namun kebanyakan adalah barang bekas pakai dengan kondisi yang masih layak. Mulai dari pakaian, barang pecah belah, alat elektronik dan listrik, sepeda, hiasan rumah, sampai barang pernak pernik kecil seperti perhiasan antik, perangko bekas dan lain-lain. Boleh dibilang segalanya ada disini. Tentu saja karena barang bekas pakai maka harganya jauh lebih murah dibandingkan barang baru. Asal kita jeli sewaktu memilih, pastinya bisa kita dapatkan barang yang masih bagus.

Setelah melihat-lihat selama beberapa waktu, kami melanjutkan perjalanan. Tak lama kamipun sampai dirumah teman kami. Rumahnya merupakan satu kompleks apartemen atau kalau di Indonesia biasa disebut rumah susun. Akan tetapi rumah susun disini jauh berbeda. Bangunannya yang tidak terlalu tinggi, hanya lima lantai saja, dan juga kebersihannya yang terjaga. 
Di tepian Sungai Code Inn
Bandara Innsbruck di kejauhan
Melewati lahan pertanian


Foto: koleksi pribadi

2 comments:

  1. innsbruck is a nice & quiet place, i was there 11 year ago.....http://bikeseason.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, indeed, i am in love with this city :)

      Delete