Teman masa kecilku, entah kenapa tiba-tiba hari ini aku mengingatmu
Mengingat wajah ceriamu saat kita berjalan bersama di pematang sawah
atau wajah sedihmu saat gagal mendapatkan ikan di kelokan sungai itu
hari-hari itu telah lama berlalu, tapi masih nampak jelas dalam ingatanku
aku masih tertawa jika mengingat pernah jatuh dari jembatan bambu ke dalam sungai yang meski tak deras tapi cukup membuatku kelimpungan mengejar sandal plastik kesayanganku yang terseret arus
kau tertawa dari kejauhan, karena saat itu aku titipkan sepedaku padamu yang membuatmu harus mengambil jalan lain hingga kau tak perlu basah kuyup bersamaku
atau di waktu lain, berjalan pelan dan membaca doa ketika melewati bangunan kecil tua yang menyeramkan di pinggir desa kita, untuk kemudian lari ketakutan secepat kilat setelah membaca doa itu
hobi kita waktu itu adalah mandi di satu-satunya dam sungai yang ada di dekat rumah, walaupun setelah mandi harus mengeringkan rambut dulu supaya ketika pulang ke rumah kita tidak dimarahi, karena memang kita dilarang oleh orang tua masing-masing untuk mandi di sungai
selain mandi di sungai, yang masih kuingat adalah bersepeda keliling desa, bahkan sejauh mungkin kita bisa sampai desa tetangga
mengejar layang-layang, berlarian di tengah hujan, mencari makanan untuk ikan lele, atau sekedar duduk menikmati semilir angin di luar sana, sungguh kenangan itu indah
temanku, aku masih disini..di dunia masa kecil kita
walau sudah banyak yang berubah, tapi tetap saja ada hal-hal kecil yang mengingatkanku tentang masa itu
aku tak tahu dimana dirimu kini, yang jelas semoga dirimu selalu merasa bahagia
semoga dirimupun masih mengingat jejak-jejak langkah kecil kita yang tertinggal di setiap sudut di desa kita tercinta ini
temanku, semoga suatu hari kita bisa bertemu dan menyusuri pematang sawah itu lagi
semoga
No comments:
Post a Comment