April 20, 2011

Teman masa kecilku

Teman masa kecilku, entah kenapa tiba-tiba hari ini aku mengingatmu
Mengingat wajah ceriamu saat kita berjalan bersama di pematang sawah
atau wajah sedihmu saat gagal mendapatkan ikan di kelokan sungai itu
hari-hari itu telah lama berlalu, tapi masih nampak jelas dalam ingatanku

aku masih tertawa jika mengingat pernah jatuh dari jembatan bambu ke dalam sungai yang meski tak deras tapi cukup membuatku kelimpungan mengejar sandal plastik kesayanganku yang terseret arus
kau tertawa dari kejauhan, karena saat itu aku titipkan sepedaku padamu yang membuatmu harus mengambil jalan lain hingga kau tak perlu basah kuyup bersamaku

atau  di waktu lain, berjalan pelan dan membaca doa ketika melewati bangunan kecil tua yang menyeramkan di pinggir desa kita, untuk kemudian lari ketakutan secepat kilat setelah membaca doa itu

hobi kita waktu itu adalah mandi di satu-satunya dam sungai yang ada di dekat rumah, walaupun setelah mandi harus mengeringkan rambut dulu supaya ketika pulang ke rumah kita tidak dimarahi, karena memang kita dilarang oleh orang tua masing-masing untuk mandi di sungai

selain mandi di sungai, yang masih kuingat adalah bersepeda keliling desa, bahkan sejauh mungkin kita bisa sampai desa tetangga

mengejar layang-layang, berlarian di tengah hujan, mencari makanan untuk ikan lele, atau sekedar duduk menikmati semilir angin di luar sana, sungguh kenangan itu indah

temanku, aku masih disini..di dunia masa kecil kita
walau sudah banyak yang berubah, tapi tetap saja ada hal-hal kecil yang mengingatkanku tentang masa itu
aku tak tahu dimana dirimu kini, yang jelas semoga dirimu selalu merasa bahagia
semoga dirimupun masih mengingat jejak-jejak langkah kecil kita yang tertinggal di setiap sudut di desa kita tercinta ini

temanku, semoga suatu hari kita bisa bertemu dan menyusuri pematang sawah itu lagi
semoga

No comments:

Post a Comment