November 24, 2010

Nyanyian awal musim dingin

bulir bulir putih itu sudah nampak diatas sana
di puncak dan lereng pegunungan
membuat pohon-pohon yang tadinya semarak berwarna di musim gugur
menjadi serba putih
tinggal menunggu waktu untuk sampai terus kebawah dan akhirnya menyapa makhluk hidup lainnya di kota ini
ini adalah musim dingin kedua ku di sini
kota yang nun jauh di seberang tanah kelahiranku

memasuki musim dingin, ada nuansa berbeda
orang-orang lebih suka mengenakan pakaian yang berwarna gelap
entah itu untuk lebih menghangatkan badan dan menahan panas
ataukah memang tradisi yang sejak dulu ada, aku pun tak tahu
yang jelas, bagiku seperti suram
kontras antara gelapnya pakaian dan terangnya warna salju

orang-orang mulai mempercepat langkahnya di jalanan
seolah tak ingin berlama-lama bersentuhan dengan udara yang dingin ini
perasaan dingin, membuat hangat menjadi berharga
begitu pula sebaliknya

dengan posisi geografis seperti negara ini, hangat dan sinar matahari merupakan sesuatu yang selalu ditunggu
karena sebagian besar waktu selama setahun dilewatkan bersama udara dingin dan kadang angin yang bertiup
membuat mereka begitu mencintai sang surya
ketika sang surya menyeruak di musim panas, sesering mungkin mereka habiskan waktu untuk menikmatinya

betapa beruntung aku lahir dan tinggal di negara tropis
hanya ada dua musim, dan pakaian bisa dikenakan di segala musim
tak seperti disini yang harus mempunyai pakaian empat rupa untuk empat musim

tapi aku menikmati waktu yang telah dan akan kuhabiskan disini
melihat budaya yang berbeda
orang-orang yang berbeda pula sikap dan tingkah laku nya
dan semua itu membuatku lebih bersyukur lagi akan hidupku

aku suka menikmati indahnya bunga-bunga disini
dari mulai mereka muncul sebagai kuncup di musim semi
mekar di musim panas
berjatuhan di musim gugur dan akhirnya hilang di musim dingin

seperti yang kurasakan sekarang
kehilangan, memang menyakitkan
tapi ketika ada rasa baru yang tumbuh, saat itu adalah yang paling membahagiakan
kuharap musim semi akan segera datang, menggantikan yang telah hilang

innsbruck, akhir November 2010




No comments:

Post a Comment